Antara BAJAWA dan Hari Kopi Sedunia

Bicara soal kopi, Indonesia dikategorikan sebagai wilayah penghasil ragam kopi terbaik yang nggak kalah dengan produsen kopi berskala dunia lainnya.  Tidak hanya Gayo, Toraja, Luwak, Wamena saja, masih banyak jenis andalan kita yang menjadi primadona. Salah satunya Kopi Arabica Bajawa.

Asal mula Arabica Bajawa ini ialah pendayagunaan lahan dengan penanaman bibit kopi Arabika sebanyak 4 kilogram yang didapat dari Jember oleh pemerintah provinsi NTT kala itu. Bibit kopi arabika pertama kali  disemaikan di perkebunan misi Katolik Malanuza, Boawae, 30 kilometer arah timur Ngada hingga menjadi tanaman Favorit. Kobinasi floral fragrance ditambah mixture rasa mild cocoa semakin memperkuat dan memperkaya Arabica Bajawa.

Dalam perjalanannya, Petani kopi bajawa berhasil memperkenalkan kopi komoditas andalan mereka ini ke negara-negara besar seperti Jepang dan Amerika Serikat. Dan pada 2011 lalu, meroket ke tanah Filipina, Jerman, Inggris, dan Australia mencapai 1000 ton di setiap negara. Dasyat...

[caption id="attachment_116241" align="aligncenter" width="500"] doc. MBK[/caption]

Tidak berhenti begitu saja, Bajawa mendapat Kehormatan saat momentum Hari Kopi Sedunia pada 29 september 2016 lalu. Pasalnya diacara ini merupakan peringatan apresiasi kopi sedunia yang secara eksklusif dihadiri Kedutaan Besar Australia, Paul Grigson dengan melakukan simbolisasi menyeduh kopi Arabica Bajawa dan disaksikan oleh ratusan pecinta kopi di salah satu kedai kopi kenamaan Jakarta.

Sedikit insert, Bajawa adalah sebuah kata bermakna “Lembah Kesejahteraan”. Bajawa juga dipakai sebagai nama sebuah nama daerah yakni ibukota kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sesuai namanya, Bajawa terletak diantara dua bukit besuhu sejuk dan bertanah subur. Kota itu dibangun pada 1958 sebagai onderafdeling atau wilayah administratif setingkat kota, Ngada. Didaerah NTT ini dikembangkan tiga jenis tanaman perkebunan tradisional, yakni kelapa, kemiri, dan kopi.AMD/nug