for better event

Breaking

11 March 2019

Wasiat Agung Negeri Nusantara 2019

warisan
Wasiat Agung Negeri Nusantara 2019
Indonesia, dengan kekayaan alam dan keragaman budaya menjadi suatu keunggulan tak ternilai yang sangat diimpikan dan diinginkan oleh bangsa lain, keragaman budaya yang menjadi cikal tumbuhnya kerajinan di tanah air senantiasa hadir hampir di setiap sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Tangan-tangan terampil menghasilkan suatu karya nan elok, penuh dengan filosofi dan makna simbolik yang memberikan kesan sangat berarti.

Batik sebagai salah satu kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia khususnya masyarakat Jawa yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan perkembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaaan Mataram, kemudian pada kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi turun menurun. Beberapa motif batik dapat menunjukan status seseorang. Bahkan sampai saat ini beberapa morif batik tradisional tergolong amat banyak namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya bangsa Indonesia yang dimikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis wastra tradisional dengan ciri kakhususannya, tidak hanya batik tetapi juga tenun atau songket.

Warisan 2019 dengan tema "Citra Tenun Nusantara" memberikan ruang apresiasi bagi wastra tradisional Nusantara terutama batik, tenun serta mutiara. Warisan 2019 mengangkat tema motif Gurdo yang merupakan motif klasik kerajaan. Motif Gurdo ini terinspirasi dari burung garuda, yang memiliki kedudukan sangat penting bagi masyarakat Jawa dan Indonesia pada umumnya. Motif ini tak lepas dari mitos masa lalu, garuda merupakan tunggangan batara Wisnu lambang matahari yang merupakan simbol kehidupan. Harapan yg ada pada motif Gurdo melambangkan kewibawaan, kepemimpinan dan kejantanan.

No comments:

Post a Comment