Aceh (Pic by Wikipedia) |
Aceh akan menjadi ikon
pada International Handicraft Trade Fair (Inacraft) tahun 2020 di
Jakarta. Untuk menghadapi event besar tersebut Ketua Tim Penggerak PKK
dan Dekranasda Kota Langsa, untuk segera turun ke masyarakat dan
melakukan langkah pembinaan kepada para pengrajin karena Inacraft
merupakan peluang mempromosikan kerajinan lokal.
Imbauan tersebut disampaikan oleh Wakil
Ketua Tim Penggerak PKK Aceh dan Wakil Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti
Idawati, dalam sambutannya pada acara Pelantikan Ketua TP PKK merangkap
Ketua Dekranasda Kota Langsa, sisa Masa Bhakti Tahun 2017-2022, di Aula
Kantor Wali Kota Langsa, Selasa (25/6/2019).
“Ibu Nadia Anwar sebagai Ketua TP PKK
dan Dekranasda Aceh yang baru langsung dihadapkan pada tugas besar
untuk lebih aktif melakukan pendampingan dan membimbing para pengrajin
Kota Langsa, sehingga mampu menghasilkan karya yang berkualitas dan
dapat bersaing di Inacraft 2020 mendatang,” ujar Dyah Erti.
Untuk diketahui bersama, Pemerintah
Pusat setap tahun selalu menyelenggarakan Inacraft di Jakarta, kegiatan
ini merupakan arena untuk mempromosikan kerajinan rakyat dari berbagai
daerah di seluruh Indonesia.
“Ini adalah kesempatan langka, untuk
menjadi ikon, kita harus menunggu 30 tahun lagi, oleh karena itu,
Inaceraft tahun 2020 harus kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk
memperkenalkan keragaman budaya dan kualitas kerajinan rakyat Aceh,”
sambung Dosen Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Unsyiah itu.
Untuk mempersiapkan diri sebagai ikon
Inacraft 2020, Dyah Erti sebagai pengurus TP PKK dan Dekranasda Aceh,
mengimbau TP PKK dan Dekranasda Kota Langsa untuk melakukan
langkah-langkah yang berkaitan dengan membangun citra positif kedua
lembaga ini.
“Membangun citra positif TP PKK dan
Dekranasdaadalah langkah penting untuk membangkitkan kepercayaan dari
mitra kerja. Perbanyak kegiatan di masyarakat, seperti sosialisasi
tentang kesehatan bagi Ibu dan anak, pelatihan parenting, dan berbagai
kegiatan lainnya, imbau Dyah Erti.
Di samping itu, sambung Dyah Erti,
penguatan keluarga dan kerajinan rakyat dan berbagai kegiatan keagamaan
perlu dijalankan pengurus PKK di Kota Langsa. Misalnya, menggerakkan
majelis taklim, pembinaan kesenian Islam bagi kaum ibu dan remaja, dan
sosialisasi aktivitas mengaji bagi anak, dan sebagainya.
Dyah Erti menambahkan, pembinaan bagi
kader PKK di tingkat Gampong juga perlu diperkuat, dengan menggelar
pelatihan kader untuk Pembinaan keluarga Balita, pembinaan bagi anak
berkebutuhan khusus dan lainnya.
“Sebagai Ketua PKK dan Dekranasda, Ibu
Nadia juga harus berperan dalam mensosialisasikan pentingnya koperasi
bagi keluarga. Saat ini Pemerintah Aceh bertekad melakukan revitalisasi
untuk kegiatan koperasi ini. Kota Langsa diharapkan dapat ambil bagian
dalam program tersebut,” kata Dyah Erti.
Terakhir, lanjut Dyah Erti, Ketua PKK
dan Dekranasda Kota Langsa, juga memiliki tugas untuk mendorong
berkembangnya PAUD. Kaum ibu di Kota Langsa harus mendapatkan pemahaman
yang baik terkait dengan pentingnya menyekolahkan anak mereka yang masih
berusia bawah 6 tahun di PAUD terdekat.
“Penguatan program PAUD ini tidak
terlepas dari upaya kita untuk mewujudkan visi “Aceh Hebat” di masa
depan. Serta mewujudkan 1 gampong 1 PAUD. Sejalan dengan semangat PAUD
ini, Ibu Nadia hari ini juga resmi dikukuhkan sebagai Bunda PAUD Kota
Langsa, yang memiliki tugas untuk memberi perhatian bagi tumbuh kembang
anak demi mewujudkan generasi Kota Langsa yang cerdas, sehat dan menjadi
generasi penerus Aceh yang berkualitas,” kata Dyah Erti.
“Selamat bekerja kepada Ibu Nadia Anwar.
Dekatlah selalu dengan rakyat agar kita dapat meresapi harapan dan
keinginan mereka. Dengan demikian kita dapat mencurahkannya dalam
berbagai program guna menjawab harapan tersebut, sehingga dapat membawa
kemajuan bagi Kota Langsa, terutama memajukan TP PKK, Dekranasda dan
Bunda PAUD Kota Langsa,” kata Dyah Erti.
Tiga Fokus PKK Aceh
Dalam kesempatan tersebut, Dyah Erti
juga mengingatkan Ketua TP PKK dan Dekranasda Kota Langsa yang baru saja
dilantik untuk menjalankan program PKK dan Dekranasda efektif, yaitu
dengan menyusun kegiatan yang sejalan dengan program yang telah
dicanangkan di tingkat provinsi.
“Khusus untuk Progam PKK ini, pada rapat
Koordinasi pada 9 Desember lalu, kita telah sepakati bahwa fokus
perhatian kita ditujukan kepada 3 isu utama, yaitu Aksi Cegah Stunting,
mengaktifkan kembali semangat Gotong Royong di masyarakat, dan
Menggalakkan kampanye membatasi penggunaan gadget bagi anak.
“Angka stunting di Aceh masih sangat
tinggi, bahkan menyentuh angka 31 persen. Selain itu budaya bergotong
royong juga sudah memudar di Aceh, terakhir, kampanye pembatasan gadget
diharapkan bisa mendorong kesadaran orangtua dalam mengontrol
anak-anaknya dalam menggunakan gadget,” imbuh Dyah Erti.
Sementara itu, untuk kegiatan Dekranasda, dyah mengimbau untuk memperkuat program pelatihan bagi para pengrajin.
“Bila perlu kita mendatangkan tenaga
ahli untuk kegiatan pembinaan itu agar pengrajin lokal mampu memasarkan
karya-karyanya hingga tingkat global. Selain itu, kami berharap Wali
Kota mendukung hasil kerajinan maupun kuliner dan produksi IKM dalam
memenuhi kebutuhan belanja makan minum harisn di seluruh instansi di
Kota Langsa.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Aceh
telah mengeluarkan Surat Edaran kepada instansi dan seluruh lembaga yang
ada di Aceh untuk menggunakan produk lokal dan produk IKM dalam
memenuhi kebutuhan belanja makan minum harian.
“Hal ini sangat membantu mendukung
berkembangnya para perajin dan pelaku IKM Aceh karena mereka telah
mempunyai pasar pasti, yaitu instansi pemerintah dan seluruh lembaga
yang ada di Aceh. dengan metode ini, maka para perajin dan IKM Aceh akan
sangat terbantu untuk mengembangkan usaha mereka,” pungkas Dyah Erti.
Usai melantik Ketua TP PKK dan
Dekranasda Kota Langsa, Dyah Erti juga berkesempatan untuk meninjau
Pameran Lomba Masak Serba Ikan dan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman (B2SA) tingkat Kota Langsa, tahun 2019.
Dalam Lomba Masak Serba Ikan Kecamatan
Langsa Lama berhasil meraih Juara Pertama disusul Kecamatan Langsa Baroe
dan Langsa Barat di peringkat Kedua dan Ketiga. Di Lomba B2SA,
Kecamatan Langsa Baru kembali menjadi yang terbaik pertama, disusul
Kecamatan Langsa Barat dan Langsa Kota di peringkat ketiga.
Para pemenang pertama nantinya akan
mewakili Kota Langsa pada event serupa di tingkat provinsi. Selanjutnya,
para pemenang di tingkat provinsi akan mewakili Aceh pada event serupa
di tingkat nasional.
Sumber : http://humas.acehprov.go.id
No comments:
Post a Comment